Tuberkulosis nan sering disebut juga TBC alias TB tak hanya bisa dialami oleh orang dewasa saja, tetapi juga anak-anak dan bayi. Nah, apa saja ciri-ciri TBC pada bayi?
Sebelumnya, perlu diketahui bahwa tuberkulosis merupakan penyakit menular melalui udara nan disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberculosis. Seperti orang dewasa, TBC pada bayi juga terutama menyerang paru-paru.
Bayi dan anak-anak sangat rentan tertular tuberkulosis dan jangkitan saluran pernapasan lain nan menakut-nakuti jiwa, terutama lantaran organ-organnya tetap dalam tahap perkembangan.
Penyebab utama TBC pada bayi adalah menghirup udara nan terkontaminasi kuman Mycobacterium tuberculosis. Orang nan terinfeksi menyebarkan kuman melalui udara melalui bersin, batuk, apalagi berbincang dan bernyanyi.
Ketika anak menghirup udara nan terkontaminasi, kuman tersebut menetap di paru-paru dan menyebar ke bagian tubuh lainnya melalui aliran darah. Kontak berulang kali dengan pasien menjadi salah satu aspek akibat penularan TBC pada bayi.
Ciri-ciri TBC pada bayi
Dikutip dari Baby Center, ciri-ciri TBC pada bayi nan perlu diperhatikan antara lain:
- Batuk tidak kunjung sembuh selama >2 minggu
- Mengalami pembengkakan kelenjar getah bening
- Demam, terutama pada malam hari
- Sulit naik berat badan
- Kehilangan nafsu makan
- Baru-baru ini melakukan kontak dengan pasien TBC
- Tampak lemas dan tidak aktif secara bentuk selama >2 minggu
Catatan: Gejalanya menetap meski sudah dengan terapi obat nan adekuat. Kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan TCM/tes sigap molekuler (sampel dahak).
Diagnosis tuberkulosis pada bayi dan balita
Untuk memastikan apakah betul anak terkena tuberkulosis alias tidak, ada beberapa pemeriksaan penunjang nan bisa dilakukan. Salah satunya tes kulit nan disebut tes kulit tuberkulin alias tes Mantoux.
Tes ini dilakukan untuk mengetahui apakah anak pernah terpapar kuman tuberkulosis sebelumnya. Jika hasil tes Mantoux positif, maka kemungkinan besar anak telah terinfeksi, apalagi jika gejalanya memang mendukung.
Selain melakukan tes Mantoux, master juga bakal melakukan pemeriksaan dahak dan kultur dahak untuk mengetahui apakah kuman TBC ada di dalam tubuh anak, khususnya di saluran pernapasan. Dalam beberapa kasus, master juga mungkin bakal meminta pemeriksaan rontgen dada.
Cara penanganan TBC pada bayi
Anak dapat diobati dengan obat-obatan, nan wajib diminum selama 6 bulan, lantaran kuman memerlukan waktu selama itu untuk mati. Dokter bakal memberi tahu Bunda langkah memberikan obat alias tablet kepada si Kecil.
Berikan obat kepada bayi sesuai resep master setiap hari. Jangan berakhir memberikan obat lantaran sudah merasa lebih baik alias gejalanya tampak membaik. Jika pengobatan dihentikan di tengah jalan, maka biasanya kelak kudu memulai lagi dari awal.
Selama masa pengobatan, Bunda sebaiknya rutin membujuk anak ke master untuk pemeriksaan secara intensif. Respons klinis nan baik terhadap terapi dapat dilihat dari perbaikan semua keluhan awal.
Misalnya, nafsu makan membaik, berat badan meningkat dengan cepat, keluhan demam dan batuk menghilang dan tidak merasa sakit. Respons nan nyata biasanya terjadi dalam dua bulan awal.
Mencegah TBC pada bayi
Sebagai langkah pencegahan TBC pada bayi, jangan lupa pastikan anak mendapat vaksinasi BCG. Suntikan vaksin ini diberikan satu kali pada lengan kanan, sebelum bayi berumur 1 bulan alias segera setelah lahir.
BCG merupakan singkatan dari Bacillus Calmette-Guérin. Vaksinasi ini bermaksud untuk memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit TBC. Efek perlindungan didapatkan 8-12 minggu setelah penyuntikan.
Selain itu, dikutip dari Mom Junction pastikan untuk menerapkan langkah-langkah krusial berikut:
- Hindari kontak dekat dengan orang nan terinfeksi alias orang nan diduga tertular TBC.
- Semua personil family kudu membiasakan batuk alias bersin dengan menggunakan tisu alias sapu tangan, bukan dengan telapak tangan alias di udara terbuka.
- Skrining dan tes TBC secara teratur di wilayah dengan tingkat jangkitan tinggi.
Demikian ulasan tentang ciri-ciri TBC pada bayi dan langkah penanganannya. Ingat, jika muncul indikasi di atas pada Si Kecil secara intens, jangan tunda untuk segera diperiksa ke master ya, Bunda.
Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(fir/fir)