Mengenal Manfaat dan Prosedur Tes AMH untuk Bantu Kesuksesan Program Bayi Tabung - aslisunda.com

Jakarta -

Bunda nan berencana program bayi tabung alias fertilisasi in vitro (IVF) tentu mau semua melangkah sukses dan pada akhirnya mendapatkan kehamilan. Kini ada nan namanya tes Anti-Mullerian Hormone (AMH). Yuk berkenalan dengan tes AMH untuk kesuksesan program bayi tabung.

Tes AMH ini berupa darah sederhana untuk mengetahui persediaan sel telur (ovum) nan Bunda miliki. Ini nan dapat meningkatkan kesuksesan program bayi tabung.  

Mengenal tes Anti-Mullerian Hormone (AMH)

Mark P. Trolice, M.D., Director of The IVF CenterSM, mengatakan tes AMH adalah tes darah sederhana nan dapat digunakan untuk menentukan kemungkinan keberhasilan pengobatan IVF pada pasangan nan sedang mencoba untuk hamil.

“Kami menggunakan tes ini untuk menentukan gimana merangsang seorang wanita nan bakal disuntik dengan obat kesuburan dan berapa banyak sel telur nan bakal kami dapatkan jika kami melakukan tes tersebut," kata Trolice dilansir dari TheIVFCenter.

Dengan kata lain, tes tidak menentukan kualitas telur, hanya viabilitasnya.

Wanita nan berumur di atas 35 tahun dan mau mempunyai bayi alias sejauh ini belum bisa mengandung dan sedang mempertimbangkan untuk menjalani IVF adalah kandidat nan baik untuk tes AMH, sebagai prediktor persediaan ovarium.

Tes ini merupakan bagian dari pertimbangan kesuburan standar di banyak klinik dan sering digunakan berbarengan dengan tes lain seperti FSH, estradiol, dan jumlah folikel antral.

Manfaat tes AMH

Melansir ClevelandClinic, tes AMH ini gunanya untuk mengukur kadar hormon anti-mullerian dalam darah. Dokter dapat menggunakan tes AMH untuk membantu mendiagnosis massa ovarium. 

Tes ini memang untuk mengetahui jumlah telur seseorang, tapi tidak dapat memprediksi kesuburan  alias kapan wanita bakal mengalami menopause. Tes AMH ini berupa tes darah sederhana. Dokter bakal mendiskusikan hasilnya dan langkah selanjutnya.

Pria dan wanita menghasilkan AMH, tapi master seringnya menggunakan tes tersebut pada wanita, terutama untuk memberikan gambaran tentang kesehatan reproduksi perempuan.

AMH berkedudukan kunci dalam mengembangkan organ seks bayi saat berada di dalam kandungan. Tingkat AMH lebih tinggi pada bayi laki-laki, lantaran ini mencegah mengembangkan organ reproduksi wanita. Bayi wanita hanya memerlukan sedikit AMH untuk perkembangannya.

Pada wanita, sel-sel di dalam folikel ovarium menghasilkan AMH. Folikel ini merupakan kantong berisi cairan mini di ovarium nan mengandung dan melepaskan sel telur.

Tingkat AMH ini sesuai dengan jumlah telur nan Bunda miliki alias persediaan ovarium:

• Tingkat AMH nan lebih tinggi berfaedah lebih banyak telur dan persediaan ovarium nan lebih tinggi.
• Tingkat AMH nan lebih rendah berfaedah lebih sedikit telur dan persediaan ovarium nan lebih rendah.

Apa hasil dari tes AMH?

Tes AMH memberi tahu  jumlah telur nan tersisa nan Bunda miliki dan apakah ovarium menua terlalu cepat. Ini mungkin mengungkapkan bahwa Bunda mempunyai jendela nan lebih pendek untuk hamil.

Tes AMH juga dapat mengungkapkan seberapa baik Bunda merespons obat kesuburan nan dapat disuntikkan untuk merangsang ovarium dalam mematangkan banyak sel telur sebagai persiapan untuk IVF.

Bunda juga perlu memperhatikan meski kadar AMH berada dalam kisaran nan khas, aspek lain juga dapat memengaruhi keahlian untuk hamil, seperti:

• Usia, kondisi medis, merokok, dll.
• Jumlah dan motilitas sperma.
• Tidak berovulasi secara teratur, saluran tuba tersumbat, jaringan parut panggul, endometriosis dan kelainan rahim seperti fibroid.

Ketahui kadar tes AMH dari usia dan kemungkinan suksesnya program bayi tabung di laman berikutnya.

Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

Simak juga yuk video tentang serba-serbi bayi tabung:

[Gambas:Video Haibunda]