Virus Nipah Mewabah di India, Kenali Penyebab, Gejala dan Cara Hentikan Penularannya - aslisunda.com

Sedang Trending 5 hari yang lalu

Saat ini, India sedang menghadapi ancaman serius berupa pandemi penyakit nan disebabkan oleh Virus Nipah (NiV). Virus Nipah nan seringkali dibandingkan dengan COVID-19 ini telah menjadi pusat perhatian dalam bumi medis. Hal ini lantaran tingkat kematian nan disebabkan oleh penyakit ini sangatlah tinggi dan mempunyai keahlian menular dengan sangat cepat. 

Pada dasarnya, Virus Nipah adalah salah satu jenis virus zoonotik nan biasanya menjangkiti hewan seperti, kelelawar dan babi. Namun, andaikan virus tersebut terpapar kepada manusia, maka akibat nan diberikan sangatlah mematikan. Adapun indikasi awal pada manusia nan terjangkit adalah flu, nan kemudian berkembang menjadi jangkitan otak nan serius dan berujung pada meningitis alias ensefalitis. 

Alasan kenapa Virus Nipah ini seringkali dibandingkan dengan COVID-19 ialah lantaran penularannya nan juga cepat, terjadi antara manusia ke manusia lain melalui kontak langsung alias melalui pernapasan. Tentunya, perihal ini semakin meningkatkan penyebaran secara signifikan terutama pada wilayah nan padat penduduknya. 


Meskipun Virus Nipah tetap terbilang jauh dari tingkatan pandemi COVID-19, Bunda tetap kudu bersikap waspada dan siap dalam upaya menghadapi tantangan penyakit menular ini. Dengan adanya kerjasama global, penelitian nan mendalam, dan kesiapan masyarakat dalam menghadapi penyakit ini, tentunya Virus Nipah bakal bisa teratasi. 

Nah, lantas apa itu virus nipah? gimana penularannya? dan gimana langkah mengatasinya? Berikut ini penjelasan mengenai virus nipah beserta langkah mengatasinya nan dapat Bunda lakukan untuk Si Kecil dan family dilansir dari laman National Library of Medicine dan beragam sumber. Simak penjelasan selengkapnya yuk, Bunda.

Apa itu virus Nipah?

Melansir laman National Library of Medicine, Virus Nipah merupakan suatu penyakit demam akut nan dapat menyebabkan ensefalitis dan berakibat fatal. Virus ini termasuk ke dalam virus Paramyxovirus Zoonosis nan baru saja muncul dan endemik di Asia Tenggara serta Pasifik Barat. 

Virus Nipah pertama kali diidentifikasi pada tahun 1999 dalam peternakan babi di Malaysia dan Singapura. Sebagian besar kasusnya diakibatkan oleh para peternak nan berkontak langsung dengan babi ternaknya. Adapun sekitar 300 orang telah dikonfirmasi terinfeksi dan 100 orang lainnya meninggal dunia. 

Tak sampai di situ, pada tahun 2001, Virus Nipah kembali ditemukan di Bangladesh. Menurut WHO, sejak saat itu negara Bangladesh mengalami pandemi tahunan nan terjadi di antara bulan Desember dan Mei. Virus Nipah tersebut diyakini berasal dari orang-orang Bangladesh nan mengonsumsi produk buah nan telah terkontaminasi dengan air seni alias air liur kelelawar. 

Fakta kasus virus Nipah di India, nomor kematiannya disebut lebih tinggi dari COVID

Melansir laman World Health Organization (WHO), tingkat kematian kasus Virus Nipah diperkirakan telah mencapai 40-75 persen. Di wilayah Siliguri, India pada tahun 2001 telah dikonfirmasi bahwa penularan Virus Nipah ini terjadi di lingkungan pelayanan kesehatan, di mana sebesar 75 persen kasus terjadi antara staf rumah sakit dan pengunjung. 

Bagaimana virus bisa menginfeksi manusia?

Berdasarkan pandemi pertama nan diketahui terjadi di Malaysia dan Singapura, sebagian besar Virus Nipah dapat menginfeksi manusia disebabkan oleh kontak langsung dengan hewan babi nan sakit alias jaringannya nan telah terkontaminasi. Diperkirakan, penularan terjadi melalui paparan sekresi babi nan tidak terlindungi alias terjadi kontak tanpa pelindung. 

Sedangkan, di Bangladesh dan India Virus ini menginfeksi melalui produk buah nan telah terkontaminasi dengan air seni alias air liur kelelawar dan dikonsumsi oleh manusia. Selama pandemi ini terjadi di Bangladesh dan India, Virus Nipah secara terus menerus menyebar secara langsung dari manusia ke manusia melalui kontak dekat dengan sekresi dan ekskresi manusia. 

Penyebab virus Nipah

Menurut WHO, kelelawar telah dianggap sebagai inang alami dari Virus Nipah. Kelelawar buah dari Kerala dinyatakan positif menderita Virus Nipah pada pandemi nan pertama terjadi di negara tersebut pada tahun 2018 dan menewaskan 21 dari 23 orang nan terinfeksi. 

Gejala awal NiV

Menurut WHO, beberapa orang nan terinfeksi Virus Nipah tidak menunjukkan gejala, sehingga dapat menghalang diagnosis. Namun, indikasi awal andaikan terjangkit penyakit ini muncul setelah 4 hingga 14 hari setelah terjadi paparan seperti, demam, sakit kepala, dan penyakit pernapasan (sakit tenggorokan, batuk, dan kesulitan bernapas). 

Cara mendiagnosis virus Nipah

Diagnosis Virus Nipah dapat dilakukan melalui riwayat klinis selama fase akut dan pengobatan penyakit. Adapun tes nan paling utama bakal dilakukan untuk mendiagnosis penyakit ini adalah reaksi rantai polimerase real-time (RT-PCR) dari cairan tubuh dan penemuan antibodi melalui enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA). Selain itu, tes lain nan digunakan yaitu, tes reaksi rantai polimerase (PCR) dan isolasi virus dengan kultur sel. 

Cara mengatasi jangkitan virus Nipah

Hingga saat ini, vaksin unik untuk pengobatan Virus Nipah tetap dalam tahap perkembangan. Adapun perawatan untuk penyakit ini terbatas hanya pada perawatan suportif seperti, obat anti-kejang, pengobatan jangkitan sekunder, dan ventilasi mekanis jika terjadi kandas napas. 

Cara terhindar dari penularan virus Nipah

Meskipun pengobatan untuk penyakit Virus Nipah ini tetap dalam tahap penelitian dan pengembangan, terdapat beberapa perihal nan dapat dilakukan untuk menghindari penularan Virus Nipah, sebagai berikut. 

  • Tidak melakukan kontak langsung dengan hewan babi alias kelelawar nan terinfeksi.
  • Mencuci tangan secara teratur.
  • Menghindari kontak bentuk secara langsung dengan pasien nan terinfeksi.
  • Memperhatikan produk olahan buah nan bakal dikonsumsi.
  • Bagi para turis nan berjamu ke wilayah endemis, hindari konsumsi getah kurma segar.  

Nah, Itulah penjelasan mengenai Virus Nipah nan dapat Bunda waspadi. Semoga setelah mengetahui penyebab, gejala, dan langkah mengatasi penularan Virus Nipah ini Bunda bisa menjaga Si Kecil dan family dari penyakit Virus Nipah. 

Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(rap/rap)

Sumber haibunda.com
haibunda.com